top of page

Rute

Beberapa tahun sebelum menerjemahkan Trilogi Rajawali, saya pernah mengadakan perjalanan untuk mengunjungi tempat-tempat yang berhubungan dengan kisah-kisah ini, juga lokasi-lokasi syuting serial yang diproduksi Zhang Jizhong. Perjalanan dilakukan dua kali, seperti di bawah ini:

 

I. Perjalanan ke Jiangnan (Provinsi Zhejiang)

 

Hari 1: Danau Barat (kota Hangzhou)

Hari 2: Rumah Kelahiran Jin Yong di Haining (kota Jiaxing)

Hari 3: Xinchang (kota Shaoxing) - Gunung Yandang (kota Wenzhou)

Hari 4: Kota Film Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (kota Xiangshan)

Hari 5: Pulau Persik, Kota Film Pendekar Pemanah Rajawali (Wilayah Zhoushan)

 

Wilayah Jiangnan, yang secara harfiah berarti “Selatan Sungai”, terletak di daerah yang saat ini merupakan Provinsi Zhejiang dan Shanghai. Pada Pendekar Pemanah Rajawali dikisahkan Tujuh Orang Aneh Jiangnan berasal dari daerah ini, tepatnya di kota Jiaxing. Kebetulan tempat kelahiran Jin Yong pun, yaitu Haining, masih di sekitar wilayah ini.

 

Kota Xinchang yang disebut di atas adalah lokasi syuting beberapa serial silat termasuk Pendekar Pemanah Rajawali 2003. Gunung Yandang merupakan lokasi syuting Lembah Tanpa Cinta pada serial Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar 2006.

 

 

II. Berkunjung ke 7 Perguruan

 

Hari 1: Kuil Chongyang, Kuburan Mayat Hidup (kota Xi’an, Provinsi Shaanxi)

Hari 2: Gunung Hua (kota Huayin, Provinsi Shaanxi)

Hari 3-4: Kuil Shaolin (kota Dengfeng, Provinsi Henan)

Hari 5-6: Gunung Wudang (kota Shiyan, Provinsi Hubei)

Hari 7-8: Gunung Emei (kota Leshan, Provinsi Sichuan)

Hari 9-10: Jiuzhaigou (kota Huanglong, Provinsi Sichuan)

Hari 11-12: Kuil Naga Langit, Kota Film Delapan Naga Langit (kota Dali, Provinsi Yunnan)

 

Bisa dikatakan perjalanan kali ini mengunjungi tujuh perguruan, yaitu Aliran Quanzhen, Kuburan Kuno, Huashan, Shaolin, Wudang, Emei, dan Dali. Jiuzhaigou adalah lokasi syuting Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar 2006.

​

Jadwal perjalanan ke-2 ini mungkin kelihatan terlalu padat, dalam seminggu (hari ke-2 sampai ke-8), saya mengunjungi tiga gunung sekaligus di tiga provinsi berbeda; ditambah Kuil Shaolin, yang juga berbeda provinsi. Harus naik bus, kereta api, dan lain-lain. Belum lagi mendaki Gunung Hua yang perlu perjuangan. Tapi kalau jadwalnya tidak dipadatkan, akan membuang-buang waktu dan biaya, maka diatur seperti itu.

 

Dari foto-foto di halaman-halaman berikut, pembaca novelnya bisa sedikit melihat tempat-tempat aslinya. Saat perjalanan, saya tidak berencana memuat foto-foto ini di situs, maka kualitas fotonya kurang bagus.

bottom of page